Rabu, 06 Februari 2013

Syi’arkan Islam dengan Berdakwah


Seorang muslim yang memiliki ilmu dan faham akan ilmu tersebut maka amalan selanjutnya yang harus ia lakukan adalah mengaplikasikan ilmunya. Ilmunya akan menjadi suatu format hidup dalam perbuatan atau tingkah lakunya agar senantiasa membimbing jasadnya kepada kebaikan. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dengannya bisa menghantarkannya ke dalam surga sehingga pembuktiaan akan manfaatnya ilmu adalah ketika dalam pengaplikasian ilmunya dalam kehidupannya.
Pengamalan ilmu akan berimplikasi kepada kebaikan untuk diri si pelaku. Namun, Allah memerintahkan kita agar menjadi orang bermanfaat bagi orang lain. Ilmu yang bersumber dari Alqur’an dan Assunnah bukan untuk diprivatisasi bagi orang tertentu saja melainkan untuk disebarluaskan. Orang yang berilmu dari sumber yang jelas lalu merealisasikannya akan memgemban amanah langsung dari Allah. Amanah yang mulia hanya Allah yang akan membalasnya. Amanah yang ketika dilakukan maka akan menjadi suatu syiar islam. Amalan tersebut adalah berdakwah dijalan Allah dan bersabar atas ujian yang akan dideranya.
Berdakwah merupakan suatu provement akan keimanan seorang muslim. Amalan ini adalah tugas bagi seluruh umat muslim. Syiar islam dalam penerusan risalah dakwah berupa penyampaian kebaikan dan pemberian pengetahuan mengenai hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Amar Makruf Nahi Munkar dapat dilakukan dengan aksi yang nyata. Untuk seorang muslim yang tidak memiliki kekuasaan tidak harus berdakwah dengan tangannya melainkan dia bisa menyampaikan melalui lisan maupun tulisan. Muslim dengan selemah-lemah iman pun harus ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar walaupun hanya mengingkari kejahatan dengan tersirat dalam hati. Berdasarkan sabda Rasulullah yang berbunyi:
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
Ada sepuluh sifat seorang yang akan berdakwah. Bukan berarti bahwa harus memiliki sifat-sifat ini dahulu baru mau berdakwah. Hal ini sering menjadi alasan orang tidak berminat untuk berdakwah karena dirinya belum sempura. Orang yang sudah memiliki ilmu lalu mengamalkannya maka berdakwah menjadi suatu keharusan baginya.
1. Salìmul aqìdah
Da’I yang akan mensyiarkan islam harus beraqidah lurus, bepegah teguh pada aqidah islam, dan tidak ada keraguan padanya. Aqidah untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta menyembah materi yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat. Aqidah islam dapat diibaratkan sebagai pondasi hidup jika kuat maka tak akan tumbang diterpa badai kehidupan.
2. Shâhîhul ‘ibádah
Berdakwah terealisasikan dari ilmu yang dimiliki muslim. Ilmu tanpa pengaplikasian  adalah hal yang mustahil agar dapat berdakwah. Aplikasi ilmu adalah dalam bentuk ibadah. Ibadah yang dilakukan membuktikan bahwa ilmu yang dimilikinya menjadi bermanfaat baginya. Seorang da’i merupakan qudwah bagi yang lainnya. Ibadah yang benar dan baik akan dicontoh orang lain.
3.  Matînul khuluq
Berdakwah adalah suatu kegiatan yang bertujuan agar manusia betaqwa kepada Allah. Kegiatan ini mengandung unsur ajakan kepada orang lain. Seorang da’I yang akan mengajak orang lain untuk mensyia’arkan islam harus memiliki softskill yang baik sehingga bisa membuatnya diterima orang lain. Akhlak yang mulia yang tecermin dari diri seorang da’I merupakan softskill yang membuatnya bisa diterima orang lain dengan berbagai macam perangainya.  
4. Qawiyul jism
Kesehatan fisik seorang da’i juga menjadi salah satu faktor penting yang harus dijaga. Energi yang digunakan untuk berdakwah akan menguras fisik, sehingga seorang da’i perlu memanfaatkan semua sarana yang bisa menjamin stabilitas kesehatannya seperti berolahraga, memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup serta chek-up kesehatan ke dokter. Fisik yang kuat akan menambah vitalitas dan semangat seorang da’i untuk terus memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang berada disekitarnya. Mental yang kuat akan membuat seorang da’I tegar dalam menghadapi segala rintangan dakwah sehingga melatih kekuatan kesabaran.
5. Mutsâqaful fikr
Seorang da’i harus berwawasan luas. Ilmu pengetahuan keislaman secara umum harus mampu ia kuasai dalam pengertian khusus. Disamping berilmu pengetahuan yang memadai, seorang da’i juga dituntut untuk selalu mengetahui perkembangan yang terjadi disekitarnya. Sehingga dakwah yang ia jalankan selalu sejalan dengan perkembangan terkini dimasyarakatnya. Ia juga harus selalu mengikuti perkembangan informasi dari waktu ke waktu sehingga tidak ketinggalan informasi.
6. Mujâhidun linafsihi
Seorang da’I adalah orang yang bisa mengendalikan diri. Hawa nafsu selalu dikendalikannya untuk hal-hal kebaikan. Pikiran dan hatinya selalu disinergikan dengan baik dalam pertimbangan pada suatu permasalahan. Pedakwah islam memprioritaskan akhirat sebagai tujuan utama dan zuhud terhadap dunia. Zuhud akan dunia bukan berarti seorang da’I tidak boleh kaya justru sebaliknya kekayaan harus dimiliki oleh orang muslim yang dapat mempergunakan hartanya di jalan Allah.
7. Hârits ‘ala waqtihi
Pendakwah islam harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Tidak ada keadaan waktunya untuk terbuang percuma. Agenda seorang da’I harus tertata rapi maka pengalokasian waktu sangat penting untuk dilakukan seorang da’i. Hari-harinya selalu penuh dengan aktifitas positif baik untuk penggalian potensi dirinya atau memberikan yang terbaik buat orang lain. Ketika seorang da’i memehami betul urgensi waktu dalam kehidupan ini, maka ia akan selalu produktif dalam berdakwah. 
8. Nâfi’un lighairihi
Sosialisasi atau bergaul dengan masyarakat membuat jalan dakwah menjadi mudah. Berdakwah tidak hanya sebatas memberikan ceramah atau tausiyah saja melainkan seorang da’I harus bisa bermanfaata bagi orang lain. Harta, waktu, pemikiran yang ia punyai selalu ia alokasikan untuk kepentingan orang lain. Seorang da’i harus jauh dari sifat bakhil dan egois. Seorang da’i tidak pantas untuk mencari manfaat dari orang lain. Ia dituntut lebih banyak memberi daripada menerima. Orang ketika telah kita berikan manfaat maka peluang untuk menerima nasehat atau taujihat yang diberikan akan terbuka lebar. 
9. Qâdirun ‘alal kasb
Kemandirian ekonomi seorang da’I membuatnya bisa leluasa dalam menggerakkan roda dakwah. Seorang da’I tidak menjadikan kegiatan berdakwah sebagai sumber penghasilannya. Keahlian seorang da’I dalam berbisnis dapat memberi manfaat kepada orang lain. Da’I adalah seorang yang memberi manfaat bagi orang lain dan juga sebagai pemimpin dalam kegiatan berwirausaha tiga profesi langsung terangkap yaitu sebagai pengusaha, dai dan pemimpin.
10. Munazham fi syu’ûnihi                                                                                                                      Salah satu titik Kelemahan umat pada abad ini adalah lemahnya pengaturan. Sehingga kelemahan ini melahirkan kegagalan-kegagalan. Sorang da’i dalam waktu yang sama sebenarnya juga seorang manajer. Ia harus mampu meletakkan semua agenda tersebut dengan tepat dan bijak. Dengan agenda dakwah yang cukup banyak, selain pengaturan waktu yang tepat maka seorang da’i juga dituntut untuk selalu rapi dalam setiap urusannya.

  

         

1 komentar:

  1. Casino Review (2021) | JTGHub
    Casino Review & Rating for 2021 - Find out 천안 출장마사지 everything you need to 의정부 출장마사지 know before you play at Casino.net! Updated 2021. Casino Net™️ and more.Games: 700+Deposit Methods: Visa, 강릉 출장마사지 MasterCard, Paypal, 시흥 출장샵 Withdrawal Methods: Skrill, Neteller, Paypal, 의정부 출장안마 Withdrawal & more

    BalasHapus